Kelebihan berat badan dan pola makan yang berantakan akan menyebabkan banyak masalah kesehatan. Menurut Kementerian Kesehatan, satu dari empat orang Indonesia mengalami obesitas. Obesitas telah menjadi masalah kesehatan di dunia. Hal tersebut dapat memicu penyakit jantung, darah tinggi, hingga diabetes yang dapat menyebabkan kematian. Lantas apa yang dapat kamu lakukan jika mengalami hal tersebut? Mungkin Diet Atkins dapat menjadi solusi. Simak penjelasannya di bawah ini.
Pengertian Diet Atkins?
Diet Atkins adalah sebuah pola makan karbohidrat rendah yang bertujuan untuk mengurangi massa badan. Diet ini pertama kali dicetuskan oleh kardiologis asal Amerika Serikat bernama Dr. Robert Atkins. Ia percaya bahwa karbohidrat lah yang menjadi penyebab masalah kesehatan dan obesitas, bukan lemak. Karena itulah Diet Atkins sangat ketat membatasi konsumsi karbohidrat dan lebih memfokuskan menu makannya pada protein dan lemak.
Bagaimana Diet Atkins bekerja?
Diet ini terfokus pada konsumsi karbohidrat. Oleh karena itu, konsumsi karbohidrat lah yang menjadi fokus. Umumnya tubuhmu akan menggunakan karbohidrat sebagai bahan bakar atau sumber tenaga. Namun ketika kamu tidak mengkonsumsi karbohidrat, tubuh akan mengambil cadangan lemak dalam tubuh yang akan dipecah oleh hati.
Proses tersebut akan menghasilkan keton yang akan digunakan oleh tubuh sebagai sumber tenaga. Diet Atkins akan memicu proses lipolisis, dimana tubuh akan menggunakan lemak untuk kebutuhan tenaga. Proses sekunder lipolisis adalah adalah ketosis, dimana tubuh akan membakar cadangan lemak yang ada di tubuh.
Fase Diet Atkins
Diet Atkins memiliki empat fase yang dapat kamu ikuti. Fase yang paling ketat adalah fase pertama, dan diakhiri dengan fase yang lebih mudah yaitu fase keempat. Tidak harus memulainya dari fase pertama, kamu dapat mengikutinya dari fase pertama. Simak penjelasannya di bawah ini.
Fase Satu
Fase pertama ini adalah fase yang paling strict. Dinamakan fase induction, hampir semua karbohidrat dari pola makan sebelumnya tidak boleh kamu makan. Dalam satu hari, hanya 20 gram karbohidrat yang dapat dikonsumsi, umumnya didapat dari sayuran. Kamu dapat memperolehnya dari sayuran seperti brokoli, asparagus, seledri, timun, kacang hijau, atau paprika.
Tidak perlu membatasi konsumsi lemak dan minyak, tetapi kamu tidak dapat mengkonsumsi beberapa buah, kue-kue manis, roti, pasta, gandum, kacang-kacangan, dan alkohol. Jangan lupa untuk minum paling tidak delapan gelas air mineral dalam satu hari. Fase ini dapat dilakukan selama dua minggu hingga tercapai berat badan kira-kira 7 kg dari berat badan yang diinginkan.
Fase Dua
Tidak seketat fase satu, pada fase dua ini karbohidrat yang dapat dikonsumsi sebanyak 30 gram. Kamu masih dapat memperolehnya dari sayuran yang ada di fase pertama. Sumber karbohidrat yang pernah dimakan sebelumnya sudah perlahan dapat dimakan. Ceri, melon, yogurt, dan susu adalah beberapa item yang boleh dikonsumsi. Begitu pula dengan sayuran bertepung dan gandum. Fase dua ini disebut dengan fase balancing. Penurunan berat badannya pun tidak akan secepat fase satu. Lakukan fase ini sampai kehilangan sekitar 4,5 kg!
Fase Tiga
Kalau sudah sukses melewati kedua fase di atas, kamu dapat melakukan fase tiga. Fase yang dinamakan fase pre-maintenance ini memperbolehkan untuk meningkatkan jenis makanan yang boleh dimakan. Konsumsi karbohidrat dapat ditingkatkan sebanyak 10 gram per minggu. Namun jika penurunan berat badan terhenti, konsumsi karbohidrat pun perlu kembali dikurangi. Terus lakukan fase ini sampai memperoleh berat badan yang diinginkan.
Fase Empat
Fase yang satu ini berlangsung seumur hidup. Fase ini hanya boleh dilakukan jika sudah mencapai berat badan yang ideal. Fase ini dinamakan fase lifetime maintenance. Kamu dapat mengkonsumsi karbohidrat hingga 120 gram per hari. Konsumsi karbohidrat dapat mengikuti keaktifan harian. Semakin rendah keaktifan harian, semakin rendah juga karbohidrat yang perlu dikonsumsi. Tapi jangan sampai kelebihan ya, ingat untuk terus menjaga berat badanmu.
Risiko Diet Atkins
Meskipun dapat menurunkan massa badanmu, terdapat pro dan kontra mengenai metode diet ini. Memangkas asupan karbohidrat secara drastis dalam waktu yang singkat memiliki efek samping yang mungkin akan kamu rasakan. Kekurangan asupan tubuh karena kurang karbohidrat dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan seperti sembelit, diare, dan mual.
Jika Diet Atkins bekerja seperti yang diharapkan, anda akan mengalami ketosis. Ketosis adalah sebuah kondisi ketika tubuh tidak memiliki cukup karbohidrat untuk dipecah menjadi energi, sehingga tubuh akan memecah cadangan lemak. Hal ini pun dapat mengakibatkan efek samping seperti mual, sakit kepala, kelelahan mental, dan bau mulut.
Baca juga : Sayangi Dirimu! Ini 7 Cara Mengatasi Masalah Kesehatan Mental
Diet Atkins dapat menurunkan berat badan, namun mungkin tidak bekerja dengan baik bagi semua orang. Jika kamu memiliki penyakit ginjal parah, sebaiknya kamu tidak perlu melakukan diet ini. Ibu hamil dan ibu menyusui juga dihimbau untuk tidak melakukan penurunan berat badan. Meskipun demikian, kamu tetap perlu untuk berkonsultasi mengenai rencana penurunan berat badan pada ahli gizi dan kesehatan. Semoga artikel ini dapat memberikan kamu informasi mengenai Diet Atkins.