Hendaknya patut berhati-hati dalam menjaga gaya hidup terutama pada makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Apa yang kita makan akan kembali pada tubuh kita kembali. Di Indonesia, penyakit asam urat jika dilihat berdasarkan usia, prevalensi tinggi pada umur ≥75 tahun (54,8%). Penderita wanita juga lebih banyak (8,46%) dibandingkan dengan pria (6,13%) dan menurut data tahun 2018, Sumatera Barat menempatkan posisi tinggi untuk masyarakat pengidap artritis gout mencapai 12,7% dan 7% arthritis gout diderita oleh kalangan lanjut usia 60 tahun ke atas.
Jumlah penderita asam urat tiap tahun kian meningkat. Terlebih penyakit ini tidak memandang usia, kalangan muda pun banyak yang terkena gout. Hal ini disebabkan oleh perubahan gaya hidup terutama pada usia produktif yang berdampak pada penurunan kinerja dan produktivitas kerja.
Dari mulai perubahan gaya hidup, kebiasaan, dan rutinitas yang dapat berdampak negatif terhadap kesehatan. Gaya hidup seseorang adalah kebiasaan yang dilakukan sesuai dari lingkungannya, minat, gairah, dan merupakan pola hidup yang diwujudkan dari aktivitas sehari-hari.
Perubahan gaya hidup yang drastis seperti kurang menjaga kesehatan dari pola makan yang tidak sehat, mengkonsumsi alkohol, memakan makanan cepat saji, makanan yang mengandung purin tinggi, merokok, manajemen stres yang kurang baik, serta lingkungan yang tidak mendukung dapat memperburuk kondisi kesehatan seseorang.
Pengertian Asam Urat Tinggi
Asam urat yang tinggi atau nama lain medisnya disebut hiperurisemia merupakan kondisi kadar asam urat berlebih di dalam darah. Asam urat awalnya terbentuk dari terurainya zat purin dalam makanan setelah seseorang mengkonsumsi makanan atau minuman tertentu. Sehingga, menjadikan asam urat sebagai produk akhir sebelum turun ke urine atau biasa disebut limbah metabolisme pada tubuh.
Dilansir dari Cleveland Clinic, sistem kerja yang normal bagi asam urat adalah larut ke dalam darah, melewati ginjal, dan terbuang bersamaan dengan air seni. Akan tetapi, tubuh yang melakukan diet tinggi purin akan rentan mempunyai kadar asam urat yang tinggi.
Kualifikasi asam urat yang tinggi adalah ketika hasil tes darah menunjukkan kadar asam urat di atas 6,0 mg/dL untuk wanita dan lebih dari 0,7 mg/dL pada pria.
Menurut pembahasan di atas, asam urat tinggi yang menumpuk tidak akan mudah dikeluarkan melalui urin. Produk akhir dari asam urat atau uric acid akhirnya mengalami pengkristalan, penggumpalan, dan bersarang menciptakan penyakit baru.
Asam urat tinggi umumnya memang kerap menyerang usia lansia dan pria, namun tidak menutup kemungkinan untuk bisa terjadi pada orang yang lebih muda karena pengaruh gaya hidup tidak sehat. Termasuk seperti, hobi mengkonsumsi minuman manis, makanan purin tinggi, alkohol, merokok, dan pola tidur yang tak sesuai atau begadang. Selain itu, asam urat juga merupakan penyakit tertinggi di Indonesia yang juga bisa disebabkan karena faktor genetik keluarga.
Komplikasi Penyakit Asam Urat
Seiring waktu, dengan penumpukan uric acid di dalam tubuh yang gagal diproses sekaligus dalam pembuangan urin, membuatnya menjadi semakin sakit dan nyeri. Akibatnya, akan timbul gangguan kesehatan atau berbagai penyakit komplikasi dari asam urat, sebagai berikut:
1. Penyakit Batu Ginjal
Kristal asam urat dapat menumpuk di area ginjal juga. Batu ginjal dapat terjadi karena asam urat yang menumpuk. Menurut Healthline, batu ginjal atau nama medisnya disebut nefrolitiasis, adalah batu di dalam ginjal yang terjadi karena pengendapan berbagai jenis senyawa, salah satunya adalah kristal asam urat.
Gejala batu ginjal yang umum adalah nyeri hebat di punggung, perut bagian bawah, selangkangan, dan bawah rusuk; sakit saat buang air kecil; darah di dalam urine; urine berbau menyengat dan tampak keruh; dan tubuh menggigil dan demam.
Batu ginjal dapat menyumbat ginjal, menyebabkan masalah dengan fungsi ginjal secara keseluruhan. Kondisi seperti itu sebaiknya tidak dibiarkan dan akan berpeluang fatal. Segera konsultasikan pada dokter dan jika tidak, akan menyebabkan gangguan ginjal akut.
2. Serangan Gout
Timbunan asam urat akan menyebabkan sensasi nyeri hingga yang paling umum, serangan gout. Gout yang menyerang persendian, mulai dari jempol kaki, lutut, dan pergelangan tangan. Serangan gout dapat terjadi dalam beberapa jam hingga berhari-hari, dan gejala yang diwaspadai antara lain: Sendi terasa sakit atau nyeri, pembengkakan pada sendi yang terkena serangan, area kulit tampak kemerahan, area persendian terasa hangat atau panas, hingga sendi terasa kaku dan sulit digerakkan.
Apabila kadar asam urat tinggi atau tidak terkontrol, rasa sakit dan gejala lain dapat muncul kembali. Untuk meredakan rasa sakit gout, dapat disembuhkan oleh obat pereda nyeri atau mengompres persendian. Namun, alangkah baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
3. Penyakit Ginjal
Dikutip dari Arthritis Foundation diyakini bahwa seseorang yang lebih sulit mengontrol kadar tinggi rendahnya asam urat dalam darah akan berisiko terkena penyakit ginjal sebesar 78 persen lebih tinggi dibandingkan yang mudah mengontrol kadar asam uratnya.
Kelelahan berlebih dan penurunan energi adalah tanda-tanda sakit ginjal akibat asam urat tinggi. Sakit ginjal juga dapat menyebabkan masalah kesehatan lain, seperti mual-mual, kehilangan nafsu makan, dan membengkak pada pergelangan kaki jika tidak diobati.
4. Tophi Asam Urat
Tophi adalah benjolan di bawah kulit, di sekitar persendian, dan di lekukan di bagian atas telinga. Hiperurisemia jika tidak ditangani dengan baik akan menimbulkan penyakit tophi asam urat. Tophi dapat memperparah nyeri sendi, merusak persendian, dan memaksa saraf. Seseorang berpeluan kehilangan kemampuan untuk bergerak sebagai akibatnya.
Setelah diketahui bahwa asam urat tinggi merupakan penyakit berbahaya, kita perlu peka terhadap kesehatan diri sendiri agar menjaga pola makan dan menerapkan gaya hidup sehat untuk mencegah hiperurisemia. Sebaiknya rajin berkonsultasi dengan dokter dan cek kadar asam urat secara berkala.
BACA JUGA: Tips Sederhana Mengobati Asam Urat Menahun, Kamu Wajib Tahu
Nah itu tadi penjelasan mengenai pengertian asam urat dan berbagai komplikasi yang kemungkinan akan timbul. Oleh karena itu, imbauan bagi kamu untuk terus berhati-hati dan memantau perkembangan tingkat sakit asam urat. Jangan sampai terlambat dalam hal penanganan hingga berakibat komplikasi penyakit yang tidak diinginkan. Semoga artikel ini dapat menjawab keresahan terutama bagi penderita asam urat.