Hari raya Idul Fitri merupakan momen yang paling dinanti seluruh umat muslim sebagai perayaan atas satu bulan penuh menjalankan ibadah puasa. Tentu saja, Idul Fitri memiliki beberapa amalam sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan tepat saat hari raya Idul Fitri, dipercaya kembali suci dari segala dosa yang telah diperbuat. Berikut beberapa amalan yang bisa kamu lakukan selama hari raya Idul Fitri. 

Sholat ied

Melaksanakan sholat ied di hari raya Idul Fitri bagi umat muslim sangat dianjurkan, hukum dari sholat ied adalah sunnah muakkadah atau sangat disunnahkan. Mayoritas umat muslim pun menganggap sholat ied sebagai aktifitas wajib yang biasa mereka lakukan setiap bulan Ramadhan di pagi hari saat hari raya Idul Fitri. Syekh Kamaluddin al-Damiri berkata:

 (وَفِعْلُهَا بِالْمَسْجِدِ أَفْضَلُ)؛ لِأَنَّ الْمَسَاجِدَ خَيْرُ الْبِقَاعِ وَأَشْرَفُهَا وَأَنْظَفُهَا، وَلِأَنَّ الْأَئِمَّةَ لَمْ يَزَالُوْا يُصَلُّوْنَ الْعِيْدَ بِمَكَّةَ فِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ، وَهَذَا إِذَا اتَّسَعَ كَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَبَيْتِ الْمَقْدِسِ، وَإِلَّا .. فَالصَّحْرَاءُ أَفْضَلُ؛ لِأَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم صَلَّى فِي الصَّحْرَاءِ لِضَيْقِ مَسْجِدِهِ، فَلَوْ صَلَّى الْإِمَامُ بِهِمْ فِي هَذِهِ الْحَالَةِ فِي الْمَسْجِدِ .. كُرِهَ لِلْمَشَقَّةِ عَلَيْهِمْ.

Arti: “Melakukan shalat hari raya di masjid lebih utama, karena masjid-masjid adalah sebaik-baiknya, semulia-mulianya dan sebersih-sebersihnya tempat. Dan karena para Imam senantiasa shalat hari raya di Mekah di Masjidil Haram. Hal ini bila masjid luas, seperti masjidil haram dan Bait al-Maqdis. Bila tidak demikian, maka tanah lapang lebih utama, karena Nabi shalat di lapangan sebab sempitnya masjid beliau. Apabila Imam shalat bersama masyarakat dalam kondisi demikian di masjid, maka makruh, karena memberatkan mereka.” (Syekh Kamaluddin al-Damiri, Al-Najm al-Wahhaj, juz 6, halaman: 456)

Mandi

Bagi laki-laki maupun perempuan, saat Idul Fitri disunnahkan untuk mandi sebelum melaksanakan sholat ied. Waktu mandi bisa dilakukan mulai tengah malam hari raya sampai tenggelam matahari esok hari. Dalil yang menunjukkan anjuran ini adalah atsar dari sahabat Nabi. Lebih utama dilakukan dilakukan setelah terbit fajar (Syekh Sulaiman al-Bujairimi, Tuhfah al-Habib ‘Ala Syarh al-Khathib, juz 1, halaman: 252).

Contoh niatnya adalah:

 نَوَيْتُ غُسْلَ عِيْدِ الْفِطْرِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

Arti: “Aku niat mandi Idul fitri, sunnah karena Allah.”  

Menghidupkan Malam Hari Raya Idul Fitri

Menjalankan malam takbiran dengan ibadah, umat muslim disunnahkan melaksanakan takbiran dengan beribadah. Ibadah dilakukan berdasarkan lingkungan sekitar, semalam penuh, beberapa waktu, atau melaksanakan sholat isya dan subuh berjamaah. Hal ini ditegaskan oleh sabda Rasulullah SAW berikut:

مَنْ أَحْيَا لَيْلَتَيْ الْعِيدِ لَمْ يَمُتْ قَلْبُهُ يَوْمَ تَمُوتُ الْقُلُوبُ

Arti: “Barang siapa menghidupi dua malam hari raya, hatinya tidak mati di hari matinya beberapa hati”. (HR. al-Daruquthni).

Perbanyak Takbir

Membaca takbir saat hari raya Idul Fitri merupakan sunnah yang dianjurkan oleh nabi Muhammad SAW. Membaca takbir dimulai dari terbenamnya matahari 1 syawal, sampai takbiratul ihram imam saat sholat ied berjalan. Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW mengumandangkan takbir pada malam terakhir di bulan Ramadhan sampai pagi hari 1 syawal. Hal berikut sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 185:

وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللهَ

Arti: “Dan sempurnakanlah bilangan Ramadhan, dan bertakbirlah kalian kepada Allah”. 

Makan Sebelum Sholat Ied

Sunnah yang satu ini jika tidak dilakukan maka menjadi makruh atau sesuatu yang dibenci, kebalikan dari sunnah itu sendiri. Sebelum berangkat untuk melaksanakan sholat ied, umat muslim dianjurkan untuk makan terlebih dahulu. Sebagaimana dikutip Al-Imam al-Nawawi dari kitab Al-Umm. (Syekh Khathib al-Syarbini, Mughni al-Muhtaj, juz 1, halaman: 592).

Membedakan Rute Pergi dan Pulang Sholat Ied

Pergi dan pulang dengan rute perjalanan yang berbeda, dipercaya dapat memperoleh lebih banyak pahala dalam perjalanan melaksanakan ibadah. Dianjurkan rute keberangkatan lebih panjang dari ruter pulang setelah melaksanakan sholat ied. 

Berhias

Sunnah yang satu ini merupakan bentuk dari ekspresi bahagia dalam merayakan Idul Fitri. Dengan cara memotong kuku, mandi, memakai parfum, dan memakai pakaian terbaik. Disunnahkan memakai warna putih. 

Mengucapkan Selamat

Kamu disunnahkan mengucapkan selamat dan permintaan maaf kepada keluarga, kerabat terdekat, dan tetangga. Seperti “Selamat Idul Fitri 1445 H”, “Taqaballahu Minna Wa Minkum“, atau “Mohon Maaf Lahir dan Batin”. Syekh Ali Syibramalisi menegaskan bahwa ucapan selamat bisa dilakukan dalam bentuk saling bersalam-salaman. 

ـ (خَاتِمَةٌ) قَالَ الْقَمُولِيُّ لَمْ أَرَ لِأَحَدٍ مِنْ أَصْحَابِنَا كَلَامًا فِي التَّهْنِئَةِ بِالْعِيدِ وَالْأَعْوَامِ وَالْأَشْهُرِ كَمَا يَفْعَلُهُ النَّاسُ لَكِنْ نَقَلَ الْحَافِظُ الْمُنْذِرِيُّ عَنْ الْحَافِظِ الْمَقْدِسِيَّ أَنَّهُ أَجَابَ عَنْ ذَلِكَ بِأَنَّ النَّاسَ لَمْ يَزَالُوا مُخْتَلِفِينَ فِيهِ وَاَلَّذِي أَرَاهُ مُبَاحٌ لَا سُنَّةَ فِيهِ وَلَا بِدْعَةَ

Arti: “Sebuah penutup. Al-Qamuli berkata, aku tidak melihat dari para Ashab (ulama Syafi’iyah) berkomentar tentang ucapan selamat hari raya, beberapa tahun dan bulan tertentu seperti yang dilakukan banyak orang. Tetapi al-Hafizh al-Mundziri mengutip dari al-Hafizh al Maqdisi bahwa beliau menjawab masalah tersebut bahwa orang-orang senantiasa berbeda pendapat di dalamnya. Pendapatku, hal tersebut hukumnya mubah, tidak sunnah, tidak bid’ah.”

وَأَجَابَ الشِّهَابُ ابْنُ حَجَرٍ بَعْدَ اطِّلَاعِهِ عَلَى ذَلِكَ بِأَنَّهَا مَشْرُوعَةٌ وَاحْتَجَّ لَهُ بِأَنَّ الْبَيْهَقِيَّ عَقَدَ لِذَلِكَ بَابًا فَقَالَ بَابُ مَا رُوِيَ فِي قَوْلِ النَّاسِ بَعْضِهِمْ لِبَعْضٍ فِي الْعِيدِ تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ وَسَاقَ مَا ذَكَرَهُ مِنْ أَخْبَارٍ وَآثَارٍ ضَعِيفَةٍ لَكِنَّ مَجْمُوعَهَا يُحْتَجُّ بِهِ فِي مِثْلِ ذَلِكَ

Arti: “Al-Syihab Ibnu Hajar setelah menelaah hal tersebut menjawab bahwa tahniah disyariatkan. Beliau berargumen bahwa al-Baihaqi membuat bab tersendiri tentang tahniah, beliau berkata; bab riwayat tentang ucapan manusia satu kepada lainnya saat hari raya; semoga Allah menerima kami dan kalian;. Ibnu Hajar menyebutkan statemen al-Baihaqi tentang hadits-hadits dan ucapan para sahabat yang lemah (riwayatnya), akan tetapi rangkain dalil-dalil tersebut bisa dibuat argumen dalam urusan sejenis tahniah ini”.

Pengucapan selamat kepada sesama umat Islam yang menjalankan ibadah puasa dan merayakan Idul Fitri merupakan bentuk rasa syukur ketika mendapatkan nikmat dan terhindari dari segala bahaya. 

Baca juga: 10 Ide Outfit Modern untuk Lebaran

Beberapa amalan tersebut bisa kamu lakukan saat hari raya Idul Fitri. Selain menciptakan kenangan yang suci bersama keluarga, kamu juga mendapatkan pahala yang berlimpah. Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk kamu!