Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Di era digital saat ini, anak-anak memiliki akses mudah ke internet dan media sosial, memungkinkan mereka untuk belajar dan berinteraksi dengan cara baru. Namun, dunia digital juga membawa risiko yang memerlukan perhatian khusus dari orang tua dan pengasuh agar anak-anak tetap aman. Lalu, apa saja bentuk ancaman yang bisa saja dihadapi anak dalam berselancar di dunia maya? Bagaimana cara melindungi keselamatannya?

Ancaman Digital yang Dihadapi Anak-Anak

Internet adalah sumber informasi yang sangat besar dan terbuka bagi siapa saja, termasuk anak-anak. Namun, kebebasan ini juga memiliki konsekuensi. Beberapa ancaman yang mungkin mereka hadapi adalah sebagai berikut.

  • Konten Tidak Pantas dan Misinformasi

Anak-anak sering kali tanpa sengaja menemukan konten yang tidak sesuai, seperti kekerasan, bahasa kasar, atau bahkan pornografi. Di sisi lain, misinformasi atau berita palsu juga dapat memengaruhi pemahaman anak terhadap dunia di sekitar mereka.

  • Cyberbullying

Dengan akses mudah ke media sosial, anak-anak dapat menjadi sasaran perundungan digital atau bahkan melakukan tindakan tersebut kepada orang lain. Cyberbullying dapat meninggalkan dampak emosional yang dalam, yang memengaruhi kepercayaan diri dan kesehatan mental anak.

  • Interaksi dengan Orang Asing

Internet memudahkan anak-anak berinteraksi dengan orang yang tidak dikenal, yang mungkin saja memiliki niat jahat. Predator online atau orang asing yang berbahaya bisa mendekati anak-anak dengan dalih pertemanan dan mencoba mendapatkan informasi pribadi atau bahkan mengatur pertemuan.

Peran Orang Tua dalam Pengawasan Digital

Orang tua memiliki peran penting dalam menjaga keselamatan anak-anak mereka di dunia digital. Beberapa langkah yang bisa diambil adalah sebagai berikut.

1. Mengatur Kontrol Parental

Ada banyak aplikasi dan perangkat lunak yang memungkinkan orang tua untuk membatasi akses anak-anak ke situs tertentu, memantau aktivitas online, dan mengatur batas waktu layar. Kontrol parental dapat membantu mengurangi risiko paparan konten yang tidak sesuai atau interaksi dengan orang asing yang berbahaya.

2. Mengajak Anak Terbuka Tentang Pengalaman Online

Dorong anak untuk berbicara tentang apa yang mereka lihat dan lakukan saat online. Dengan menjalin komunikasi yang baik, orang tua dapat dengan cepat mengidentifikasi potensi masalah, seperti cyberbullying atau interaksi dengan orang asing, serta memberikan arahan yang diperlukan.

3. Mencontohkan Penggunaan Internet yang Sehat

Anak-anak sering kali meniru perilaku orang tua mereka. Pastikan untuk menunjukkan sikap yang bijak saat menggunakan internet dan media sosial agar anak memahami batasan serta pentingnya menjaga privasi.

Baca Juga: Pengaruh Media Sosial terhadap Kesehatan Mental

4. Edukasi Literasi Digital untuk Anak

Mendidik anak-anak tentang literasi digital merupakan langkah penting untuk memastikan mereka bisa berinteraksi secara aman di internet. Beberapa hal yang bisa diajarkan adalah sebagai berikut.

  • Cara Membedakan Informasi Valid dan Palsu

Ajari anak cara mencari sumber informasi yang dapat dipercaya dan memahami bahwa tidak semua informasi yang ada di internet benar. Ini akan membantu mereka menghindari misinformasi yang berbahaya.

  • Pentingnya Privasi Data Pribadi

Penting bagi anak-anak untuk memahami bahwa mereka tidak boleh membagikan informasi pribadi, seperti alamat rumah, nomor telepon, atau nama sekolah kepada siapa pun di internet. Hal ini dapat membantu mencegah penipuan atau eksploitasi.

  • Cara Melaporkan dan Memblokir Konten Negatif

Ajarkan anak cara melaporkan atau memblokir akun-akun yang mencurigakan atau mengancam. Ini adalah keterampilan penting untuk membantu mereka menghadapi tantangan digital, seperti cyberbullying atau ancaman dari orang asing.

5. Membangun Kebiasaan Aman Berinternet pada Anak

Orang tua dapat membantu anak mengembangkan kebiasaan internet yang aman. Contohnya seperti membatasi waktu layar. Dengan mengatur batas waktu layar untuk anak-anak, mereka tidak terlalu lama berada di depan perangkat. Keseimbangan antara waktu di dunia maya dan kegiatan di dunia nyata sangat penting untuk perkembangan sosial dan emosional anak.

Selain itu, larang pemakaian media sosial bila belum cukup umur. Beberapa platform media sosial memiliki batasan usia, dan anak-anak di bawah umur sering kali tidak cukup matang untuk menghadapi arus informasinya. Sebaiknya, Dorong anak-anak untuk melakukan aktivitas fisik atau bermain di luar ruangan. Ini membantu mengurangi ketergantungan pada teknologi serta mendukung kesehatan fisik dan mental yang lebih baik.

Keselamatan anak dalam dunia digital adalah tanggung jawab bersama antara orang tua, tenaga pendidik, dan masyarakat. Dengan pengawasan, pendidikan literasi digital, dan langkah-langkah pencegahan yang tepat, anak-anak dapat mengeksplorasi dunia digital dengan lebih aman dan bijak. Semoga artikel ini bermanfaat!