
Dalam pola pikir kebanyakan orang, seorang pengusaha sama dengan pedagang karena kedua profesi ini identik dengan kegiatan jual-beli. Padahal kedua profesi ini memiliki perbedaan mendasar yang sangat mempengaruhi cara kerja, tujuan, dan hasil akhir usaha yang dijalankan.
Pengusaha adalah seseorang atau kelompok yang melakukan kegiatan jual, beli, atau sewa. Menurut KBBI, pengusaha diartikan sebagai seseorang yang melakukan usaha di dalam bidang perdagangan. Sedangkan pedagang adalah seseorang atau kelompok yang berperan dalam kegiatan jual, beli, atau sewa barang atau jasa. Biasanya mereka mencari barang dengan harga rendah untuk dijual kembali.
Sangat penting untuk memahami perbedaan antara pengusaha dan pedagang agar kamu bisa menentukan langkah yang sesuai dengan visi dan misi bisnis yang ingin dicapai. Apalagi bagi kamu yang tertarik ingin memulai menjalankan bisnis, penting untuk memperluas pengetahuanmu di dunia bisnis. Berikut penjelasan mengenai beberapa perbedaan antara pengusaha dan pedagang.
1. Perbedaan Mindset
Faktanya, seorang pengusaha dan pedagang memiliki perbedaan pola pikir yang menjadi faktor utama. Bagaimana cara seseorang memandang dan memiliki persepsi tentang bisnis akan mempengaruhi strategi dan keputusan yang diambil.
Seorang pengusaha harus memiliki mindset yang berorientasi kepada inovasi dan solusi. Pengusaha sebaiknya adaptif dan cepat tanggap dalam melihat peluang dalam setiap masalah yang muncul dan akan muncul. Dari masalah tersebut, timbul ide produk atau layanan baru yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.
Pengusaha memiliki pola pikir yang visioner dan berorientasi pada jangka panjang. Seorang pengusaha tidak hanya memikirkan keuntungan saat ini, tetapi juga mempertimbangkan bagaimana bisnis tersebut terus berkembang dan memberikan dampak positif di masa depan.
Umumnya, pedagang lebih berfokus pada proses transaksi dan mendapat keuntungan dengan cepat. Mereka lebih sering bersikap reaktif terhadap permintaan pasar dan cenderung jarang memikirkan inovasi produk atau jasa. Pedagang memiliki pola pikir yang memprioritaskan kepraktisan, dengan tujuan utama menjual produk sebanyak mungkin tanpa memikirkan pengembangan bisnis dalam jangka panjang.
2. Cara Kerja
Faktanya, cara bekerja seorang pengusaha dan pedagang sangat berbeda, terutama pada cara mengelola usaha dan mengambil keputusan. Seorang pengusaha biasanya membangun sistem bisnis yang bisa berjalan tanpa keterlibatan secara langsung dari pemiliknya.
Bisnis yang dijalankan oleh pengusaha memiliki SOP (Standard Operating Procedure), merekrut karyawan, dan memanfaatkan teknologi dengan maksimal untuk meningkatkan efisiensi operasional. Selain itu, pengusaha selalu aktif dalam mencari mitra, investor, atau melakukan kolaborasi yang dapat membantu bisnis berkembang lebih cepat.
Seorang pedagang bekerja dengan lebih aktif terlibat dalam operasional sehari-hari. Pedagang selalu terlibat langsung dalam melayani pelanggan, membuat produk, dan mengelola stok barang. Bisnis yang dijalankan oleh pedagang seringkali bergantung pada pemilik, sehingga akan menjadi sulit untuk berkembang jika tidak ada sistem yang mendukung.
3. Tujuan Bisnis
Arah dari bisnis yang dijalankan dapat ditentukan oleh tujuan bisnis yang ditetapkan dari awal. Pengusaha dan pedagang memiliki perbedaan signifikan dari tujuan awal menjalankan bisnis. Pengusaha memiliki tujuan utama membangun brand yang dikenal secara luas dan memiliki pelanggan yang loyal.
Seorang pengusaha bukan hanya sekadar mencari untung, melainkan juga fokus pada segi kualitas produk atau jasa, dan dampak kepada masyarakat sekitar. Bisnis yang dijalankan oleh seorang pengusaha memiliki potensi untuk diwariskan atau dijual dengan harga yang tinggi di masa depan.
Sedangkan, pedagang memiliki tujuan bisnis yang berorientasi pada pendapatan harian dan lancar jalannya bisnis. Bisnis yang dijalankan oleh pedagang jarang diekspansi atau dikembangkan produknya. Fokus utama seorang pedagang yaitu menjaga kestabilan bisnis agar terus menghasilkan pendapatan yang stabil.
4. Skala Bisnis
Ukuran skala bisnis dapat menjadi perbedaan signifikan antara profesi pedagang dan pengusaha. Potensi skala bisnis yang lebih besar dimiliki dapat diraih bisnis yang dijalankan oleh pengusaha. Hal ini karena pengusaha memiliki fokus pada pembangunan sistem yang bisa memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan omzet. Contohnya yaitu bisnis franchise, startup teknologi, atau perusahaan manufaktur.
Bisnis yang dijalankan oleh pedagang cenderung memiliki skala yang kecil hingga ukuran menengah. Skala bisnis yang dimiliki pedagang biasanya terbatas pada kemampuan individu dan modal yang dimiliki. Contoh bisnis berskala kecil sampai menengah yaitu warung kelontong, reseller online, atau toko offline.
5. Risiko
Mengetahui tingkatan risiko yang berpotensi terjadi saat menjadi pengusaha atau pedagang sangatlah penting, agar risiko yang dihadapi bisa sesuai kemampuan dan masih terprediksi. Seorang pengusaha harus memiliki sifat yang berani mengambil risiko dan tidak takut gagal demi mencapai tujuan jangka panjang.
Kegagalan yang dihadapi seorang pengusaha sebaiknya dianggap sebagai bagian dari proses pembelajaran. Keberanian untuk berinovasi dan menghadapi situasi yang dinamis dan tidak pasti adalah karakteristik pengusaha yang sukses.
Umumnya, seorang pedagang lebih berhati-hati dalam mengambil risiko. Mereka cenderung memilih bisnis yang aman dan stabil di segala situasi, meskipun dengan pendapatan yang lebih kecil. Pedagang berfokus pada menjaga modal tetap aman dan stabil, serta mendapatkan keuntungan secara konsisten.
Tips Beralih dari Pedagang Menjadi Pengusaha
Seorang pedagang bisa banget lho beralih menjadi seorang pengusaha. Kamu harus membangun atau mengubah sistem bisnis yang dijalankan tanpa keterlibatan penuh dari pemilik. Pedagang bisa membuat brand identity yang kuat dan berbeda dari kompetitor. Sebaiknya kamu menciptakan produk atau jasa yang memiliki nilai tambah dengan kualitas tinggi.
Memanfaatkan teknologi digital secara maksimal untuk memperluas jangkauan pasar juga sangat penting untuk beralih menjadi pengusaha. Selain itu, melakukan riset pasar secara berkala dan terus berinovasi sangat penting demi mewujudkan bisnis dalam jangka panjang.
Untuk memperluas relasi dan peluang, kamu bisa membangun jaringan bisnis dan melakukan kerja sama dengan mitra strategis. Terakhir, kembangkanlah SOP agar bisnis kamu bisa dijalankan oleh tim tanpa keterlibatan langsung dari pemilik.
Jika kamu baru ingin memulai usaha atau bisnis tanpa risiko besar, kamu bisa mencoba menjadi pedagang. Namun, jika kamu ingin membangun bisnis yang berkelanjutan, berkualitas tinggi, dan berkembang dalam jangka panjang, kamu bisa mempertimbangkan menjadi seorang pengusaha. Baca juga “Pola Konsumsi Fast Beauty di Indonesia” agar kamu bisa mulai menyisihkan uang sedini mungkin untuk rencana menjalankan bisnis!