Mulai dari sale pisang coklat, berondong jagung impor, coklat ala Jepang, brownies, hingga dessert box viral, semuanya adalah jajanan hits berbasis gula dengan komposisi cukup tinggi. Biasanya pembelian berbagai jenis jajanan ini juga didukung dengan adanya jasa titip (jastip) dari luar negeri. Seperti jastip makanan dari Thailand, Malaysia, Jepang, hingga Korea Selatan. 

Hal ini sering dialami oleh generasi muda yang tidak ingin ketinggalan tren khususnya pada makanan. Kebiasaan anak muda dengan terus melakukan pembelian intens aneka jajanan manis bisa memicu berbagai penyakit terutama penyakit diabetes. Menurut data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) prevalensi penderita diabetes pada anak meningkat 70 kali lipat pada tahun 2023 dibandingkan tahun 2010. IDAI mencatat dari 1.645 anak prevalensi penderita diabetes nya ada sejumlah 2 kasus per 100.000 anak. 

Kebanyakan penderitanya adalah perempuan. Sedang berdasarkan usianya, sebanyak 46% berusia 10-14 tahun, dan 31% berusia 14 tahun ke atas. Penyakit diabetes ini tidak mengenal usia, ia menjalar dan menjangkau individu di semua umur bahkan sudah terbukti melalui data. Penyakit diabetes yang serius dan kian hari semakin meningkat kasus diabetes pada anak.

Gejala-gejala Gula Pada Tubuh

Apa saja indikasi saat seseorang terkena sakit gula dan bagaimana gejalanya? Mari kita bahas di artikel yang satu ini. Berikut penjelasan lengkapnya!

  • Sering buang air kecil
  • Rasa rumah terus-menerus
  • Berat badannya turun
  • Kelaparan 
  • Timbulnya masalah kulit
  • Penyembuhan yang cenderung lambat
  • Iritasi genital
  • Keletihan dan mudah patah
  • Pandangan yang kabur
  • Kesemutan 

Namun, jika dirasa kamu mengalami hal serupa seperti yang disebutkan di atas, ada baiknya untuk melakukan pengecekan terlebih dahulu pada dokter terpercaya. Karena keluhan tersebut bisa memiliki maksud yang berbeda yang juga tidak selalu menunjukkan indikasi diabetes.

Penyebab Penyakit Diabetes

Tawaran berbagai jajanan manis yang lewat di media sosial, membuat setiap orang ingin tidak ketinggalan untuk membeli dan mengkliknya. Kebutuhan gula setiap hari umumnya 10% dengan total energi 200 kkal. Atau sama seperti 4 sdm/50 gram. Gula merupakan sumber energi agar fungsi tubuh lebih maksimal saat beraktivitas. 

Kendati demikian, saat memenuhi asupan gula sehari-hari, kita harus menyeimbangkan dengan aktivitas fisik yang membuat tubuh terus bergerak aktif. Jika tubuh jarang bergerak dan berolahraga, maka dapat dipastikan tubuh mengalami kekacauan gula darah. Penumpukan gula darah dalam tubuh kemudian akan meningkatkan risiko diabetes.

Berikut penyebab beberapa penyebab kegagalan tubuh membakar gula yang ada di dalam tubuh secara maksimal, yaitu:

  1. Kurangnya aktivitas fisik

Saat kamu terlalu sering memilih cemilan manis sehari-hari bahkan mengkonsumsinya dalam keadaan perut kosong, kamu perlu menghentikannya. Selain gula di dalam tubuh, tubuh kamu juga akan terasa lemas. Jika tubuh lemas dan pusing, jarak kamu berkurang dalam melakukan aktivitas fisik. Maka tidak heran jika kamu akan segan berolahraga atau pun bergerak aktif. 

  1. Asupan gula yang terlalu tinggi

Kadar gula pada tubuh dapat berubah seiring waktu tergantung kondisi seseorang atau pola makan yang diterapkan sehari-hari. Namun, jika kadar gula lebih tinggi dari asupan gula ideal setiap hari dapat menimbulkan banyak efek buruk bagi kesehatan. Seperti risiko diabetes dan tekanan darah tinggi, mempercepat masalah pikun dan penuaan dini, bahkan peningkatan berat badan.

  1. Terganggunya respon tubuh terhadap insulin

Ketika tubuh mengkonsumsi gula dalam jumlah banyak, terjadi peningkatan resistensi insulin. Peningkatan resistensi insulin membuat tubuh tidak dapat memproses kelebihan gula dengan baik. Tingginya gula darah kemudian tidak dapat dibendung dan memicu penyakit diabetes melitus tipe dua. Insulin dapat meningkat karena beberapa faktor seperti usia, berat badan, genetik, atau gaya hidup yang mendukung datangnya penyakit ini.

  1. Berkurangnya produksi insulin oleh pankreas

Saat tubuh sudah terdiagnosis satu penyakit diabetes melitus yang nama lainnya adalah penyakit kencing manis. Proses ini ditandai dengan menurunnya insulin pada tubuh saat kondisi pankreas yang kian rusak, sehingga mengganggu pemecahan glukosa menjadi energi. Dari kondisi tersebut mengakibatkan kadar glukosa darah kian tinggi.

  1. Terhambatnya kinerja insulin akibat adanya hormon lain

Menurut kesehatan, hormon yang bekerja antagonis atau berlawanan dengan hormon insulin adalah adrenalin. Hormon adrenalin bekerja mengubah glikogen (gula otot) menjadi glukosa (gula darah), sedangkan insulin dapat mengubah gula darah menjadi gula otot (glikogen).

  1. Faktor keturunan

Jika kamu menemukan keluarga yang memiliki riwayat penyakit diabetes maka perlu hati-hati. Karena penyakit diabetes dapat disebabkan oleh faktor genetik. Namun, hal itu bukan satu-satunya penyebab. Bisa juga dipengaruhi oleh gaya hidup tidak sehat, obesitas, dan kurangnya aktivitas fisik sebagai pencetus diabetes.

  1. Pola makan yang tidak terkendali (kurang sehat dan higienis)

Anak muda jaman sekarang cenderung memilih makanan cepat saji dan manis seperti donat, kue, atau minuman dengan gula tinggi. Daripada mengkonsumsi menu makanan sehat. Jika kebiasaan terus dilakukan, maka besar kemungkinan menderita diabetes melitus di usia muda.

Insulin merupakan hormon yang membentuk tubuh untuk memaksimalkan penyerapan glukosa atau gula ke dalam sel-sel tubuh, untuk selanjutnya diolah menjadi sumber energi dan kelebihannya akan disimpan menjadi cadangan energi.

Gaya Hidup Anak Muda Yang Buruk dan Solusi Pencegahan

Berikut tips untuk kamu dalam menjaga gaya hidup yang lebih sehat agar terhindar dari penyakit diabetes. Jika tubuh terinfeksi penyakit diabetes, jangan bersedih hati! Pada artikel ini akan dijelaskan beberapa solusi pencegahan untuk mengurangi kadar gula dalam tubuh.

Bagaimana cara mengatasi gaya hidup anak muda yang sering makan manis? Yuk simak penjelasan di bawah ini!

1. mengatur pola makan dan asupan gula

Pentingnya mengatur asupan makanan yang mengandung gula, garam, dan lemak yang tinggi. Dapat juga mengurangi minuman kemasan dengan gula tinggi. Perbanyak konsumsi sayur agar tubuh mendapatkan asupan serat tinggi.

2. Rajin olahraga agar berat badan tetap ideal

Rutin berolahraga dapat menjaga gula darah tetap seimbang terutama bagi penderita diabetes. Aktivitas olahraga memberikan waktu pada tubuh kita untuk bergerak aktif dengan mengeluarkan racun melalui keringat. Olahraga yang tepat seperti jalan cepat, berenang, hiking, hingga yoga.

3. Tidak ikut-ikutan tren makanan

Dapat dikatakan bahwa makanan yang sedang trend dan banyak dibicarakan orang di media sosial cenderung tinggi lemak dan tinggi gula. Maka dari itu, kamu perlu mengontrol keinginan untuk tidak ikut-ikutan mencoba berbagai menu makanan manis meski rasanya sangat lezat. Terlebih lagi makanan cepat saji yang menambah penyebab gula darah semakin naik. Untuk itu, perlu bijak memilih makanan sesuai kebutuhan tubuh daripada keinginan semata.

4. Melakukan pengecekan gula darah secara berkala

Cek gula darah secara rutin diperlukan untuk kamu yang mengidap diabetes tipe 1 dan 2 atau yang hanya ingin mengontrol kadar gula. Rutin memeriksa gula di apotik atau rumah sakit penting untuk mendeteksi dini dan mengurangi risiko penyakit tersebut.

5. Mengelola stres

Mengatur pikiran diri sendiri untuk tetap segar dan berpikir positif merupakan langkah menghindari stres. Pentingnya menjaga agar tidak stres untuk kesehatan, mengendalikan diri, dan mengurangi tingkat kadar glukosa darah.

6. Istirahat yang cukup

Tubuh perlu istirahat setelah aktivitas bekerja atau kuliah seharian. Menjaga pola tidur juga dengan kurang lebih 8 jam sehari dapat mengisi ulang energi tubuh kembali segar.

7. Rajin minum air putih

Tubuh perlu terhidrasi dengan minum air putih dua liter sehari. Hal ini berguna untuk mengontrol gula darah dan bahkan bermanfaat mencegah terjadinya komplikasi terkait.

8. Kadar vitamin D

Mengkonsumsi vitamin D mampu mengurangi peradangan dan menaikkan kadar hemoglobin A1c yang lebih tinggi pada penderita diabetes. Selain itu, suplemen ini mampu meningkatkan kepekaan tubuh terhadap insulin atau hormon yang menyeimbangkan pengendalian kadar gula darah.

9. Menghentikan kebiasaan merokok

Bagi kamu perokok aktif sebaiknya mulai mengurangi kebiasaan merokok. Sebab, merokok dapat memperparah kondisi pembuluh darah, sehingga dapat mengurangi kondisi diabetes.

Baca Juga: Sakit Kepala: Penyebab, Pencegahan, dan Rekomendasi Obat

Itu tadi beragam penjelasan mengenai kebiasaan buruk anak muda dalam konsumsi makanan tinggi gula, berikut penyebab dan solusi mencegah penyakit diabetes. Semoga artikel ini dapat bermanfaat ya!