Dalam beberapa tahun terakhir, dunia telah menyaksikan kemunculan kembali penyakit langka yang dikenal sebagai monkeypox, yang awalnya ditemukan pada primata di hutan Afrika. Penyakit ini kini menarik perhatian global karena potensi penularannya yang meningkat dari hewan ke manusia dan antar manusia. Dengan gejala mirip cacar yang dimulai dari demam dan ruam hingga potensi dampak serius, monkeypox menantang sistem kesehatan di seluruh dunia.

Tapi jangan panik, daya tular dan fatalitas cacar monyet sangat rendah apabila dibandingkan dengan daya tular serta fatalitas dari Covid-19. Selain itu, pada artikel ini telah dirangkumkan gejala dan cara pencegahan penularan virus monkeypox yang bisa kamu lakukan sebagai upaya untuk terhindar dari penyakit ini. Sebelum kamu pelajari lebih lanjut, kenali dulu apa itu monkeypox? Berikut ini adalah penjelasannya.

Apa Itu Monkeypox?

Monkeypox atau cacar monyet adalah penyakit kulit yang berasal dari hewan dan disebabkan oleh virus monkeypox. Virus ini bisa menular ke manusia melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi kulit dari hewan yang terinfeksi. Penularan antar manusia bisa terjadi lewat kontak dekat dengan tetesan pernapasan, lesi kulit, atau benda yang terkontaminasi. Hubungan seksual, baik heteroseksual maupun homoseksual, juga bisa menyebarkan virus ini.

Saat seseorang terkena penyakit cacar monyet, maka pada permukaan kulitnya akan muncul bintil-bintil bernanah, bahkan melepuh. Sama halnya dengan penyakit cacar air, cacar monyet juga disertai dengan demam tetapi diiringi pembengkakan pada kelenjar getah bening di ketiak.

Walaupun kebanyakan kasus monkeypox cenderung ringan dan bisa sembuh sendiri dalam beberapa minggu, ada risiko bahwa penyakit ini bisa menjadi lebih serius atau bahkan fatal dalam beberapa kasus. Oleh karena itu, penting untuk mendeteksi wabah sejak awal, meningkatkan kesadaran masyarakat, dan memastikan sistem kesehatan siap jika jumlah kasus meningkat.

Kasus Monkeypox di Indonesia

Data terbaru tentang kasus Monkeypox (Mpox) di Indonesia dirilis oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Sampai hari Sabtu, 17 Agustus 2024, terdapat 88 kasus konfirmasi monkeypox. Kasus tersebar di DKI Jakarta 59 yang dikonfirmasi, Jawa Barat 13 yang dikonfirmasi, Banten 9 yang dikonfirmasi, Jawa Timur 3 yang dikonfirmasi, Daerah Istimewa Yogyakarta 3 yang dikonfirmasi, dan Kepulauan Riau 1 yang dikonfirmasi.

Dari jumlah tersebut, 87 kasus telah dinyatakan sembuh. Di Indonesia, tren kasus konfirmasi monkeypox mingguan dari tahun 2022 hingga 2024 menunjukkan bahwa bulan dengan kasus tertinggi terjadi pada Oktober 2023.

Gejala Monkeypox

Gejala cacar monyet biasanya mulai dirasakan 6-16 hari setelah terpapar, dengan masa inkubasi virus ini berkisar antara 6-13 hari. WHO membagi gejala cacar monyet menjadi dua periode infeksi, yaitu periode invasi dan periode erupsi kulit. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai gejala cacar monyet:

1. Periode Invasi 

Periode ini berlangsung dalam 0-5 hari setelah terinfeksi virus. Adapun beberapa gejala cacar monyet yang ditimbulkan adalah:

  • Sakit kepala berat.
  • Demam.
  • Sakit punggung.
  • Lemas.
  • Nyeri pada otot.
  • Mual dan muntah (terutama yang terkena langsung dari gigitan hewan).
  • Pembengkakan kelenjar getah bening.

Perbedaan utama gejala cacar monyet dengan cacar lainnya adalah adanya pembengkakan pada kelenjar getah bening. Pada kasus lain, gejala yang ditimbulkan bisa saja lebih parah, seperti gangguan pernapasan seperti radang tenggorokan, batuk, dan hidung tersumbat. 

2. Periode Erupsi Kulit

Gejala cacar monyet yang utama dalam periode erupsi kulit adalah munculnya ruam pada kulit, biasanya akan terjadi pada 1-3 hari setelah pengidap mengalami demam. Selanjutnya akan muncul ruam pada wajah, kemudian mulai menyebar ke seluruh tubuh. 

Bagian tubuh yang paling terdampak ruam adalah area tangan, kaki, dan wajah. Ruam kulit mulai dari bintik-bintik kecil yang kemudian berubah menjadi lepuhan berisi cairan. Setelah beberapa waktu, lepuhan ini akan mengering dan membentuk kerak.

Cara Mencegah Tertular Monkeypox 

Dengan meluasnya wabah monkeypox di Indonesia, penting untuk meningkatkan kewaspadaan dan pemahaman tentang penyakit ini. Pencegahan melalui praktik kebersihan yang baik, menghindari kontak dengan hewan atau individu yang terinfeksi, dan vaksinasi bagi mereka yang berisiko tinggi adalah langkah-langkah penting yang harus dilakukan. Selengkapnya bisa kamu pelajari pada rangkuman berikut ini:

1. Hindari Kontak dengan Hewan Liar

Cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox, yang biasanya ditemukan pada hewan liar seperti tikus, tupai, dan primata. Oleh karena itu, cara yang sangat penting untuk mencegah monkeypox adalah menghindari kontak langsung atau interaksi dengan hewan tersebut.

2. Jangan Sentuh Hewan yang Terlihat Sakit

Hewan yang sakit atau mati memiliki potensi tinggi untuk menyebarkan infeksi, termasuk monkeypox, jadi sangat penting untuk tidak menyentuh atau berinteraksi dengan hewan yang sakit atau mati. Infeksi cacar monyet juga dapat menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi.

Jika kamu menemukan hewan yang terlihat sakit atau mati, lebih baik memberi tahu otoritas kesehatan setempat atau pejabat lingkungan agar dapat ditangani dengan benar tanpa menimbulkan risiko penularan penyakit. Dengan menjauhi hewan yang terlihat sakit, kamu juga dapat mengurangi risiko terkena monkeypox.

3. Cuci Tangan dengan Benar

Langkah penting untuk mencegah penyebaran monkeypox adalah mencuci tangan secara teratur dan dengan benar. Tangan kita seringkali menjadi cara virus masuk ke tubuh kita, terutama setelah berinteraksi dengan hewan atau lingkungan yang dapat mengandung zat berbahaya.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mencuci tangan dengan benar dengan sabun dan air selama setidaknya 20 detik, terutama sebelum makan, setelah menggunakan toilet, dan setelah berinteraksi dengan hewan atau lingkungan yang mungkin terpapar virus. Mencuci tangan yang benar dapat menghilangkan virus dan kuman yang ada di kulit tangan kita dan mengurangi risiko infeksi.

4. Hindari Konsumsi Hewan Liar yang Tak Terjamin Keamanannya

Hindari mengonsumsi daging atau produk hewan liar yang tidak aman adalah salah satu cara untuk mencegah monkeypox. Virus ini juga dapat menyebar melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi atau melalui produk hewan yang berasal dari wilayah yang terkena wabah.

Sangat penting untuk memperhatikan sumber makananmu. Kamu harus menghindari makanan yang berasal dari hewan liar atau daerah yang berisiko tinggi terkena infeksi. Jika kamu memutuskan untuk mengonsumsi daging hewan liar, pastikan untuk memasaknya pada suhu yang aman. Hal ini karena panas tinggi dapat membantu membunuh virus.

5. Vaksinasi

Saat ini, vaksin monkeypox hanya tersedia di beberapa negara dan biasanya diberikan kepada orang-orang yang mungkin terpapar virus ini, seperti pekerja laboratorium atau peneliti hewan. Vaksin ini dapat memberikan perlindungan tambahan terhadap infeksi monkeypox.

Jika kamu tinggal atau bekerja di daerah yang berisiko tinggi terkena monkeypox atau jika kamu memiliki pekerjaan yang melibatkan risiko paparan terhadap virus ini, konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatanmu untuk mengetahui apakah vaksin monkeypox direkomendasikan untukmu. Setelah berkonsultasi dengan ahli medis, faktor risiko setiap orang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk divaksinasi.

6. Tindakan Isolasi

Tindakan isolasi menjadi sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit yang lebih luas saat wabah monkeypox terjadi di suatu wilayah. Ketika seseorang didiagnosis menderita monkeypox, sangat penting untuk menjaga mereka dari kontak langsung dengan orang lain.

Hal ini dilakukan untuk mencegah virus menyebar ke orang lain. Isolasi berarti bahwa orang yang terinfeksi harus tetap jauh dari teman, keluarga, dan masyarakat umum sampai mereka tidak lagi menunjukkan gejala penyakit atau tidak lagi menularkan virus. Dengan melakukan isolasi yang tepat, kita dapat menghentikan rantai penularan penyakit ini dan mengurangi dampak wabah.

Baca juga: Pentingnya Penggunaan Masker Ganda

7. Jaga Lingkungan

Salah satu faktor penting dalam mencegah penyebaran monkeypox adalah lingkungan yang bersih dan terjaga dengan baik. Hal ini mencakup menjaga kebersihan tempat tinggal, mengelola limbah dengan benar, dan menghindari kontak dengan bahan yang mungkin terkontaminasi oleh virus. Kebersihan lingkungan juga mengurangi peluang virus untuk bertahan hidup di permukaan dan bahan yang mungkin terpapar.

Upaya pencegahan yang ketat diperlukan untuk mencegah monkeypox. Yang paling penting adalah menghindari berhubungan dengan hewan yang dapat membawa virus ini. Untuk melindungi diri dari potensi penularan penyakit ini, jagalah kebersihan dan terapkan gaya hidup sehat.

Itulah beberapa rangkuman upaya pencegahan penularan monkeypox yang dapat kamu terapkan agar selalu sehat, aman, dan terhindar dari virus ini. Bila kamu atau orang-orang di sekitarmu merasakan gejala monkeypox, sebaiknya pergi ke rumah sakit terdekat untuk ditangani oleh ahlinya. Semoga artikel ini membantu!